Donderdag 06 Maart 2014

Manfaat Kesehatan dari Makanan Fermentasi


Pada zaman dulu, manusia menemukan sebuah cara mengawetkan makanan agar dapat disimpan dalam periode yang lebih lama dan untuk dimakan suatu saat nanti. Keterbatasan yang dimiliki orang-orang pada masa tersebut membuat mereka berhasil memanfaatkan proses fermentasi sebagai cara untuk mengawetkan makanan. Penggunaan bakteri akan mengubah struktur serta rasa dari makanan tersebut, kandungan beberapa zat pada makanan tersebut juga akan berubah, sehingga juga akan mengubah citarasa serta tekstur dari bahan makanan tersebut yang secara mengejutkan, bahan makanan tersebut akan memiliki citarasa yang berbeda namun nikmat.



Asam laktat merupakan pengawet alami yang menghambat proses pembusukan oleh bakteri. Pati dan gula yang terkandung dalam sayuran serta buah-buahan diubah menjadi asam laktat oleh berbagai jenis bakteri pemroduksi asam laktat. Masyarakan Yunani Kuno mengerti bahwa selama proses fermentasi akan terjadi perubahan kima yang penting. Seperti fermentasi pada produk susu, pengawetan buah-buahan dan sayuran oleh proses fermentasi-lakto memiliki banyak manfaat selain hanya mengawetkan. Penyebaran laktobaksil dalam sayuran atau buah-buahan yang difermentasi akan membuatnya lebih mudah dicerna dan meningkatkan kadar nutrisi yang terkandung di dalamnya. Organisme baik ini menghasilkan banyak enzim, zat probiotik dan juga anti-karsinogenik. Produk utamanya adalah asam laktat, bukan hanya mengawetkan sayuran dan buah-buahan tetapi juga mendukung tumbuhnya flora sehat di dalam organ pencernaan.

Berbagai macam manfaat fermentasi sayuran dan buah-buahan selain membuatnya mudah dicerna, meningkatkan kadar nutrisi, serta menjaga flora sehat di dalam organ pencernaan adalah, antara lain menghilangkan racun dan bakteri patogen, menghasilkan enzim-enzim yang berguna bagi pencernaan, mendukung proses pencernaan makanan terutama jika dimakan sebelum makanan utama, mendukung fungsi imun tubuh, menciptakan kultur baru yang meningkatkan Vitamin B, meningkatkan kemampuan penyerapan Kalsium terutama Zat Besi, Zinc, Magnesium, Fosfor, dan Zat Tembaga.

Tidak ada salahnya jika Anda tidak hanya mengonsumsi bockworst atau pork knuckle saja, santaplah sauerkraut sebagai pendamping; Atau makanlah juga kimchi sebagai makanan pembuka sebelum Anda menyantap bulgogi dan bibimbab. Mengonsumsi wine juga merupakan pilihan nikmat yang dapat Anda sandingkan dengan menu Anda sehari-hari. Sebagai makanan penutup atau selingan, santaplah peuyeum atau tape singkong yang dimakan langsung tanpa diolah lagi.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking